Saturday, August 31, 2013

Tips Mengenali Kosmetik Yang Tidak Aman

Banyak wanita yang menginginkan dan mendambakan kulit putih mulus dan wajah cerah.  Hal tersebut didorong dengan maraknya iklan di media yang mengusung kesan cantik identik dengan putih dan mulus. Akibat tayangan tersebut diulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan banyak wanita yang sangat terpengaruh terhadap pesan yang dibawa iklan-iklan tersebut dan secara tidak langsung, dalam bawah sadar mereka, membenarkan iklan-iklan tersebut, sehingga untuk mendapatkan kulit yang didambakannya seringkali tanpa memperhatikan dan memikirkan keamanan penggunaan produk kosmetik yang mereka pakai. Bahkan kebanyakan akhirnya  tergiur mencoba produk yang menjanjikan membuat kulit kinclong dalam waktu singkat,  meskipun sebenarnya produk tersebut tidak bermanfaat bahkan kadang masuk kategori kosmetik yang tidak aman

Beberapa waktu terakhir ini banyak produk-produk kosmetik terutama cream pemutih, yang menawarkan efek putih dan mengkilat secara instant ,meskipun tidak semua, namun kadang bila dicermati di dalamnya ada kandungan kosmetik yang tidak aman. Dan kecendurangan masyarakat terutama wanita, sangat menggemari produk-produk ini, sehingga menyebabkan penjualan mereka laku keras dipasaran, sayangnya mereka tidak mengetahui bahwa ada produk-produk itu masuk kategori kosmetik yang tidak aman. Meskipun ada bahan-bahan alami yang dipakai pada kosmetik tersebut semisal : guanine yang diperoleh dari sisik ikan laut, merupakan kristal yang transparan, reflektif dan mengkilat seperti mutiara, nyatanya banyak juga bahan bahan kimia berbahaya yang dipakai pada produk-produk kosmetik yang tidak aman tersebut seperti: merkuri, rhodamin B, hidrokinon dan Retin-A. Rata-rata bahan-bahan dalam kosmetik  tersebut mempunyai sifat yang tidak dapat larut dalam air (non polar). Sehingga bahan-bahan tersebut akan tetap menempel pada kulit serta  menumpuk dikulit dalam pemakaian jangka panjang dan bisa menyebabkan kerusakan permanent pada kulit.

Dr Retno I. Tranggono, SpKK, pendiri Ristra Institute of Skin and Health menjelaskan,
“Namun, kosmetika tersebut akan menyebabkan ketergantungan jika kita tidak lagi memakainya. Dari kebanyakan pasien yang datang, wajah mereka jadi menghitam dan timbul jerawat parah. Padahal awalnya wajah mereka tidak berjerawat”.
Hal tersebut memang wajar mengingat karena pada dasarnya kandungan zat-zat itu  tidak cocok untuk kulit manusia. Jika tetap digunakan efeknya bukan hanya merusak kulit, tetapi juga mengakibatkan kanker kulit dan kanker sistemik. Sekali lagi, produk kosmetik yang tidak aman biasanya mengembel-embeli hasil yang cepat dalam penawaranya, sehingga kita harus mewaspadai produk kosmetik tersebut yang beredar luas di pasaran.

Tips Mengenali Kosmetik Yang Tidak Aman

Kosmetik yang tidak aman mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Kulit hasil pemakaian kosmetik yang tidak aman dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang 1 minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat memberikan warna putih)
  • Krim pada umumnya lengket.
  • Krim pada umumnya tidak HOMOGEN (tidak menyatu & kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.
  • Warna putih pada kulit setelah penggunaan kosmetik yang tidak aman umumnya pucat dan tidak lazim.
  • Warna kosmetik yang tidak aman umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil.
  • Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.
  • Pada pemakaian awal meyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
  • Saat  pemakaian kosmetik yang tidak aman dihentikan, akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal, timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata diwajah.
  • Warna Putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman
  • Akibat pemakaian kosmetik yang tidak aman  karena mengandung merkuri, pori-pori tampak mengecil dan halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil dan halus. Untuk mengujinya kita bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari.
  • Kadang pemakaian kosmetik yang tidak aman hasilnya tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein & melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahar juga sudah tidak berfungsi akibat kosmetika ini, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri dari kosmetik  tersebut, termasuk nyamuk sekalipun. Jerawat dalam keadaan normal adalah berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein di dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah, bila anda lupa untuk melakukan kebersihan wajah, umumnya jerawat akan timbul, pada paparan merkuri dan lainnya pada kosmetik yang tidak aman, hal ini tidak terjadi lagi, karena struktur protein kulitnya telah berubah & menjadi rusak.
Yang terpenting selain mengenali ciri-ciri kosmetika yang tidak aman, kita perlu sadari, perawatan yang aman dan efektif  memerlukan waktu untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ada perawatan kulit yang cepat  memberikan hasil yang efektif untuk sementara, tetapi belum tentu dapat memberikan hasil yang aman. Menurut saya, lebih baik hasil yang aman dan efektif dari pada cepat dan  tapi tidak sesuai dengan kondisi dan masalah kulit serta keamanannya diragukan.

* * * 

No comments:

Post a Comment